“Bank Sampah” Klawen Asri Bawang Batang, Ubah Menjijikan Jadi Lapangan Kerja

Dibaca 244 Kali

Bank Sampah Klawen Asri
Laporan Zaenal Arifin, Portal Batang

PORTALBATANG.COM, BISNIS – Sampah yang selama ini dianggap sebagai barang tidak bernilai justru bisa mendatangkan berkah serta pundi pundi rupiah bila dikelola baik oleh tangan terampil.

Hal itu pula yang dilakukan oleh beberapa kawula pemuda di Dukuh Klawen Desa Candigugur Kecamatan Bawang Kabupaten Batang untuk mengolah sampah menjadi barang bernilai jual.

Adalah Nurul Mubin, 30, pemuda asal desa setempat tergeliat untuk membentuk bank sampah dengan nama Klawen Asri. Tujuannya tidak lain agar tercipta lingkungan bersih dan mampu mengolah potensi sampah yang selama ini belum tergarap oleh warga setempat

Dimulai dari 10 Mei 2016, orang yang terlibat di dalam kepengurusan Bank Sampah Klawen Asri telah konsisten menjalankan program sortir sampah organik dan anorganik.

Saat ini, masyarakat yang telah menjadi nasabah sudah mencapai 200-an orang lebih dengan mayoritas warga Klawen, lintas dukuh di Desa Candigugur serta dari desa lain

“Alhamdulilah kami juga sudah mempekerjakan 3 orang dengan sistem gaji bulanan. Diantaranya sopir Rp350.000,kernet dan penagih iuran warga Rp300.000. Semua karyawan kami juga berasal dari Klawen” ujar Mubin saat diwawancarai portalbatang.com Senin (3/4/2017)

Hasil dari sampah yang di Olah “Bank Sampah Klawen Asri” menjadi kerajinan Rumah Pohon. (Photo : Zaenal Arifin / Portal Batang)

Tak selalu niat dan usaha baik mendapat respon positif, dalam prosesnya Klawen Asri seringkali menemukan kendala yaitu kurangnya kepedulian warga terhadap lingkungan.

BACA JUGA  Sejuknya Wisata Agro Selopajang Timur di Kaki Gunung Kamulyan Batang

“Untuk iuran Rp1000/minggu saja masih banyak warga yang keberatan karena merasa bahwa mereka tidak menjadi nasabah di Klawen Asri tapi dimintai iuran tersebut. Parahnya warga yang bersangkutan memandang alam yang disekeliling rumahnya dengan remeh, sehingga membuang sampah seenaknya,” keluh Mubin melihat sikap warga setempat.

Kendala itu tidak membuat Mubin dan pengurus Klawen Asri patah semangat. Usaha mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan terus digalakkan, kini telah disediakan tong sampah pada 32 titik agar warga tidak membuang sampah sembarangan.

“Beberapa produk kami telah layak untuk dipasarkan, terutama yang terbuat dari limbah bambo yang dibentuk seperti kapal phinisi, rumah pohon, Menara Eiffel, dan lainnya. Karya tersebut dipajang di Kedai Kopi Logot yang pengambilan namanya juga berdasarkan bahasa jawanya bambu,” tutup Mubin.

Hasil dari sampah yang di Olah “Bank Sampah Klawen Asri” menjadi kerajinan Hiasan Meja. (Photo : Zaenal Arifin / Portal Batang)

BACA JUGA  Bhabinkamtibmas Patroli di Desa Kumesu Reban Batang Guna Antisipasi Radikalisme dan Terorisme

Manajemen bank sampah Klawen Asri yang berjalan dengan baik tentu tidak lepas dari kesolidan para pengurus, tak terkecuali Ahmad Ridwan yang menjabat sebagai bendahara.

“Bank Sampah Klawen Asri memfasilitasi warga yang berkenan menabungkan sampahnya dengan system yang tertib. Sampah disortir antara organik dan anorganik, semua sampah anorganik kecuali popok, pembalut, dan kantong plastik kami hargai sesuai harga pasar,” ujar Ridwan

Manajemen keuangan yang telah berjalan kurang lebih 8 bulan itu mengambil laba dari penjualan sampah yang belum bisa didaur ulang, serta iuran warga guna operasional dan gaji karyawan.

Untuk sampah organik sampai saat ini masih dibuang, namun rencana ke depan akan dibuat sebagai bahan pupuk agar semua sampah dapat dimanfaatkan.

“Bagi nasabah yang ingin melakukan penarikan tabungan dapat diambil sekali dalam satu tahun dan waktunya menjelang Hari Raya Idul Fitri,” paparnya. (*)

Komentari – Centang untuk Berbagi

Komentar