MIRIS ! Wihara di Desa Ponowareng Kecamatan Tulis Batang ini Tidak Diperhatikan

Dibaca 427 Kali

BERBAGI

Wihara Sekar Asih Tulis Batang

Laporan Zaenal Arifin, Portal Batang
Wihara Sekar Asih Tulis Batang

PORTALBATANG.COM, Tulis – Nuansa sepi terlihat di Wihara Sekar Asih yang bertempat di Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang ini, kendati pada Kamis (11/5/2017) penganut agama Budha memperingati Hari Waisak.

Disamping sepi pengunjung yang melakukan ibadah, Wihara ini juga tampak kurang terawat dan kurang diperhatikan.

Cat pada bangunan wihara ini sudah mulai memudar dan terlihat dengan jelas di beberapa sudut bangunan sudah mulai ambrol atau lapuk akibat kurangnya perhatian PEMDA Batang.

Untuk menjangkau Wihara tersebut lumayan cukup jauh dari jalan utama pantai utara Batang – Semarang.

Di samping itu, jalan untuk sampai ke wihara tersebut harus melewati beberapa desa, dan tempatnya sangat pelosok, di samping sawah dan kebun warga desa Ponowareng.

BACA JUGA  Bertaruh Nyawa, Guru Pranten Bawang Susuri Sungai Akibat Jalan Curam dan Licin

Sejarah Wihara Sekar Asih dibangun tahun 1998 dan masih aktif untuk tempat sembahyang warga, yang digunakan 1 minggu dua kali yaitu hari Rabu dan malam Sabtu.

Hari – hari besar seperti Hari Waisak, penganut Budha ini lebih memilih untuk memperingati Hari Waisak di Wihara di daerah tetangga yakni Kota Pekalongan.

“Untuk memperingati hari besar Waisak seperti sekarang ini, mereka yang beragama Budha di desa ini lebih memilih ke Pekalongan,” ujar Wargiyo sebagai pengurus Wihara Sekar Asih, Kamis.

Hingga saat ini kondisi Wihara tersebut kurang terawat karena kurangnya perhatian dari pemerintahan desa.

Oleh sebab itu, harapan pengurus buat wihara tersebut adalah pemerintah desa tetap memperhatikan kondisi bangunan wihara ini agar tetap bagus dan bisa dikunjungi masyarakat kembali.

“Harapan kami ya pemerintah desa bisa seimbang tetap memperhatikan tempat ini walaupun kami warga minoritas” tambah Yaman sebagai pengelola Wihara Sekar Asih. (*)

Penulis : Zaenal Arifin
Editor : Novita Dwi Rizky

Komentari – Centang untuk Berbagi

Komentar