Gibran dan AI: Kunjungan Mendadak ke Labschool UNJ Tuai Kritik

Solo, Jawa Tengah – Kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Labschool Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Selasa (17/6) untuk membahas kecerdasan buatan (AI) menuai kontroversi. Akademisi UNJ, Ubedilah Badrun, menilai kunjungan tersebut sebagai aksi pencitraan belaka.

Ubedilah mengungkapkan keheranannya karena kunjungan Gibran terkesan mendadak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. "Tidak ada berita sebelumnya Gibran akan datang ke Labs UNJ, terkesan diam-diam, bahkan mahasiswa tidak ada yang tahu," ungkap Ubedilah melalui keterangannya, Rabu (18/6). Ia menambahkan, berita kunjungan Gibran baru ramai setelah diunggah di media sosial resmi UNJ, dan disambut dengan komentar negatif dari banyak mahasiswa.

Lebih jauh, Ubedilah mempertanyakan substansi materi yang disampaikan Gibran terkait AI. Menurutnya, materi tersebut — sebagaimana tertera di unggahan Instagram UNJ — terlalu umum dan tidak relevan dengan kemampuan siswa Labschool yang sudah terbiasa berinteraksi dengan teknologi AI. "Astaghfirullahalazdiim, itu Gibran datang ke Labschool UNJ ngomong AI itu seperti menabur air garam di tengah lautan. Anak-anak Labschool itu jauh lebih dulu adaptif dengan AI," tegas Ubedilah. Ia menduga, kunjungan tersebut lebih bertujuan untuk pencitraan ketimbang memberikan kontribusi nyata.

Ubedilah juga menyoroti peran Rektor UNJ, Prof. Komarudin, yang tampak antusias mendampingi Gibran. Ia mempertanyakan motif di balik antusiasme tersebut, terutama mengingat peringatan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait implementasi AI di dunia pendidikan. "Anehnya kok Labschool UNJ mau dan terlihat Rektor UNJ semangat banget mendampingi Gibran, ada apa dengan Rektor UNJ ya? Padahal mendikdasmen telah memberi warning tentang AI," tandas Ubedilah. Kritik tajam ini mengantarkan pertanyaan mengenai tujuan sebenarnya di balik kunjungan Gibran ke Labschool UNJ.