Ijazah Jokowi: Pakar Sebut Pamer Ijazah Bukan Masalah

Polemik ijazah Presiden Jokowi kembali mencuat. Pakar komunikasi politik, Effendi Gazali, menanggapi penolakan Jokowi terhadap permintaan pemotretan ijazahnya dari Universitas Gadah Mada (UGM). Dalam wawancara di televisi swasta, Effendi menyatakan, "Kalau ijazah saya boleh difoto supaya bisa tahu persis ada masalah atau tidak."

Menurutnya, memamerkan ijazah bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan jika memang benar-benar lulus dari perguruan tinggi. Effendi bahkan menantang, "Saya ajak semua orang, ayo posting ijazah kita di media sosial kita, dengan tulisan ini ijazahku, mana ijazahmu. Kalau bangga, berbahagialah almamatermu. Kalau malu, mungkin ada masalah dengan ijazah."

Effendi menekankan pentingnya kebanggaan terhadap ijazah dan menolak anggapan bahwa ijazah harus disembunyikan. Ia menilai, isu ini berpotensi meluas hingga menyangkut ijazah pihak lain, termasuk keluarga Jokowi. Meskipun demikian, Effendi mengapresiasi langkah Jokowi yang menunjukkan ijazahnya kepada wartawan di Solo, meskipun tanpa verifikasi ahli. Ia menambahkan, "Lewat pengadilan akan ada orang yang bisa melakukan verifikasi secara ilmiah ijazah itu. Karena ijazah tidak berdiri sendiri, ada pembimbing skripsi, isi skripsinya seperti apa. Kemudian ijazah bisa dilihat secara detail."

Sebelumnya, mantan Menpora Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, Dokter Tifauzia Tyassuma, dan anggota Tim Pembela Ulama dan Aktifis (TPUA) mendatangi UGM pada 17 April 2025, menuntut kampus tersebut menunjukkan ijazah Jokowi. UGM menolak permintaan tersebut dengan alasan hak privasi pemegang ijazah, namun menegaskan Jokowi memang lulusan UGM. Di hari yang sama, kelompok massa juga mendatangi rumah Jokowi untuk meminta klarifikasi, dan Jokowi pun menunjukkan ijazahnya, namun dengan syarat tidak boleh difoto.