Influencer Lokal Kampanyekan LGBT, Politisi Pemalang Desak Pemerintah Bergerak Cepat

Pemalang – Kampanye LGBT yang dilakukan oleh seorang influencer lokal di media sosial memantik reaksi keras dari berbagai kalangan. Ajeng Triyani, anggota DPRD Kabupaten Pemalang, menyatakan penolakannya tegas terhadap aksi tersebut. Menurutnya, ini bukan sekadar ekspresi personal, melainkan indikasi krisis nilai yang perlu ditangani serius.

Sebagai perempuan, ibu, dan wakil rakyat, Ajeng menekankan pentingnya respon cepat dari pemerintah daerah. Ia mendesak agar pemerintah tidak hanya bersikap reaktif, tetapi juga proaktif dalam membentengi generasi muda dari pengaruh negatif. "Pemerintah harus hadir sebagai garda terdepan, bukan dengan pendekatan otoriter, namun dengan keberpihakan yang tegas pada nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan budaya lokal," tegasnya.

Ajeng yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Pemalang periode sebelumnya, khususnya menyoroti dampak kampanye tersebut terhadap anak-anak, terutama selama masa liburan sekolah. Ia mendesak pemerintah mengalokasikan anggaran untuk program kegiatan positif, kreatif, dan mendidik di setiap desa dan kelurahan. "Ruang-ruang publik harus diisi dengan aktivitas yang membangun karakter, bukan dibiarkan kosong sehingga mudah terpengaruh tren-tren merusak," ujarnya.

Ajeng menyayangkan munculnya fenomena sosial yang memprihatinkan selama liburan sekolah, seperti anak-anak yang berkeliaran hingga larut malam, pergaulan bebas, dan paparan konten negatif di dunia digital. Oleh karena itu, ia mendorong sinergi antara sekolah, organisasi keagamaan, komunitas pemuda, dan pelaku digital untuk menciptakan dan mendukung konten edukatif dan inspiratif. "Libur sekolah seharusnya menjadi momen produktif dan menyenangkan bagi anak-anak, bukan waktu untuk terpapar hal-hal negatif," tutup Ajeng.