Jombang Kota Santri: Ganti Tagline, Ganti Prestasi?

Kritik pedas menggema dari kalangan akademisi terkait rencana perubahan tagline Kabupaten Jombang. DR. Achmad Sholikin Ruslie, pemerhati politik, hukum, dan kebijakan publik dari Universitas 17 Agustus Surabaya, menyoroti rencana Bupati Jombang yang ingin mengganti tagline "Jombang Kota Santri" menjadi "Jombang The Root of Java".

Dalam pandangan Sholikin, yang dikutip Portal Batang ID, Kamis (15/5/2025), julukan "Jombang Kota Santri" bukanlah sembarang ciptaan, melainkan identitas yang melekat dan terpatri secara turun-temurun berdasarkan fakta empiris. "Tagline ini bukan soal gaya-gayaan. Jombang Kota Santri sudah ada dan menjadi warisan berdasarkan realita di lapangan," tegasnya.

Ia menilai perubahan tagline tersebut hanyalah gimmick belaka, upaya untuk mengalihkan perhatian publik dari kinerja pemerintahan yang dianggap belum memuaskan. "Fokuslah pada visi misi dan program untuk mensejahterakan masyarakat, bukan sekadar mencari pengakuan," cetusnya. Sholikin menekankan pentingnya kajian mendalam dan pertimbangan fakta empiris sebelum melakukan perubahan sedemikian rupa. "Perubahan ini pasti akan menuai banyak protes," tambahnya.

Lebih lanjut, Sholikin menyarankan agar pemerintah Kabupaten Jombang menghindari kontroversi yang berpotensi melenceng dari visi misi yang telah dikampanyekan. "Jangan sampai meninggalkan visi misi yang telah dijanjikan. Julukan Jombang Kota Santri sudah mendarah daging, bukan sesuatu yang dimiliki semua daerah," pungkasnya. Perubahan tagline ini, menurutnya, seharusnya diiringi dengan prestasi nyata, bukan sekadar perubahan nama.