Kontroversi Mutasi Jenderal Kunto: Desakan Pemakzulan Wapres Gibran Jadi Sorotan

Kontroversi Mutasi Jenderal Kunto:  Desakan Pemakzulan Wapres Gibran Jadi Sorotan

Pembatalan mendadak mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) telah memicu gelombang spekulasi publik. Peristiwa ini terkait erat dengan tuntutan dari Forum Purnawirawan TNI yang menyerukan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Tuntutan tersebut, yang turut ditandatangani oleh Wapres ke-6 RI Try Sutrisno, menarik perhatian karena muncul bersamaan dengan pencopotan Letjen Kunto. Pengamat politik Rocky Gerung melihat dua sisi dalam isu ini: substansi dan sensasi. "Substansinya adalah kegelisahan purnawirawan terhadap nasib bangsa. Ada kekhawatiran holistik tentang kepemimpinan jika terjadi sesuatu pada Presiden Prabowo," ujar Rocky melalui kanal YouTube pribadinya.

Kontroversi Mutasi Jenderal Kunto:  Desakan Pemakzulan Wapres Gibran Jadi Sorotan

Namun, Rocky menambahkan, kasus Letjen Kunto menciptakan sensasi yang mengaburkan substansi tuntutan tersebut. "Muncul spekulasi karena Letjen Kunto adalah putra Jenderal (Purn) Try Sutrisno, salah satu tokoh utama di balik tuntutan pemakzulan Gibran," jelasnya. Ia menambahkan, penggantian Letjen Kunto dengan perwira yang pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi semakin memperkuat spekulasi publik.

COLLABMEDIANET

Pembatalan mutasi ini, menurut Rocky, menimbulkan pertanyaan besar tentang hierarki internal TNI. "Biasanya, tidak ada koreksi terhadap garis komando. Ini yang menimbulkan spekulasi," tegasnya.

Meskipun Mabes TNI telah memberikan klarifikasi melalui Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi, yang menyatakan pembatalan mutasi tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554A/IV/2025 tanggal 30 April 2025 sebagai revisi dari Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April, tetap saja publik masih bertanya-tanya. Kristomei membantah adanya kaitan antara pembatalan mutasi dengan tuntutan pemakzulan Gibran. Ia menjelaskan revisi dilakukan karena adanya kendala penyesuaian jabatan dalam rangkaian mutasi Letjen Kunto.

Peristiwa ini menunjukkan betapa sensitifnya isu pergantian pejabat di lingkungan militer dan kaitannya dengan dinamika politik nasional. Publik pun masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai seluruh rangkaian peristiwa ini.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Leave a Comment