Jakarta, 3 Juni 2025 – Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, kembali menegaskan bahwa pernyataan terkait dugaan keterlibatan mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam kasus judi online bukanlah fitnah. Pernyataan tersebut muncul sebagai respons atas serangan balik dari pendukung Budi Arie yang menuduh Mahfud menyebarkan informasi palsu.
Melalui podcast "Terus Terang" di kanal YouTube pribadinya, Mahfud menjelaskan bahwa dugaan keterlibatan Budi Arie, termasuk dugaan mendapatkan bagian 50 persen dari bisnis judi online, berasal dari fakta persidangan. "Ini bukan fitnah, melainkan fakta yang muncul dalam persidangan," tegas Mahfud. Ia menambahkan bahwa Budi Arie memang telah diperiksa pihak kepolisian, namun tidak ditetapkan sebagai tersangka. Namun, menurut Mahfud, bukti-bukti yang ada menunjukkan dugaan kuat keterlibatannya.

Mahfud menyoroti kesaksian Dirjen Kemkominfo di persidangan yang menyebutkan bahwa pengangkatan Adi Kismanto sebagai ahli di Kemkominfo atas permintaan Budi Arie. Padahal, panitia seleksi telah menyatakan Adi tidak memenuhi syarat karena hanya lulusan SMA. Lebih mengejutkan lagi, Budi Arie juga meminta agar Adi digaji Rp17 juta, jauh di atas gaji PNS lulusan SMA yang rata-rata di bawah Rp4 juta. Selisih gaji tersebut, menurut Mahfud, diambil dari dana operasional Dirjen karena tidak diperbolehkan dari APBN.

Related Post
"Masa ini mau dibilang fitnah? Jika ini fitnah, maka semua pemberitaan terkait hal ini juga fitnah," ujar Mahfud. Ia menekankan pentingnya mengejar kebenaran dan menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran. Pengangkatan paksa Adi yang tidak memenuhi syarat, menurut Mahfud, semakin memperkuat dugaan keterlibatan Budi Arie dalam kasus judi online. "Tidak mungkin seseorang mengangkat orang yang tidak memenuhi syarat tanpa ada sesuatu di baliknya," pungkasnya. Portal Batang ID akan terus mengikuti perkembangan berita ini.
Leave a Comment