Pemalang, Jawa Tengah – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang berupaya keras mengatasi bencana rob yang semakin meluas di wilayahnya. Karena keterbatasan anggaran daerah, Pemkab mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk berkolaborasi membangun tanggul laut sebagai solusi jangka panjang. Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Penanganan Banjir Rob di ruang Setda Pemalang, Selasa (3/6/2025).
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Desa Blendung dan Kertosari yang paling parah terdampak. Ratusan rumah warga di dua desa tersebut terendam rob hampir setiap hari. "Kita harus segera menyelamatkan warga di Blendung dan Kertosari. Ada ratusan jiwa yang terdampak, jadi dibutuhkan langkah cepat dan efektif," tegas Bupati.

Lebih lanjut, Anom menjelaskan bahwa hingga pekan ini, sebanyak 11 desa di Kecamatan Ulujami terendam rob hampir setiap hari. Situasi ini mengancam perekonomian, pendidikan, dan infrastruktur. Sekolah terpaksa ditutup, jalan rusak, dan mata pencaharian warga terganggu.

Related Post
Wakil Bupati Pemalang, Nurkholes, menambahkan bahwa penanganan rob membutuhkan sinergi antara Pemkab, Pemprov, bahkan pemerintah pusat. Ia mencontohkan keberhasilan pembangunan sabuk laut di Kota Pekalongan oleh pemerintah pusat sebagai solusi yang efektif. "Dampak rob sangat multidimensi. Aktivitas warga terhambat, perekonomian lumpuh, dan kerusakan infrastruktur semakin parah," ujar Nurkholes.
Rapat koordinasi tersebut diharapkan menghasilkan langkah konkret untuk mengatasi rob di Desa Blendung dan sekitarnya, serta meminimalisir dampak negatif yang lebih luas bagi masyarakat Pemalang. Pemkab Pemalang berharap kolaborasi ini akan memberikan solusi permanen terhadap bencana rob yang terus mengancam kehidupan masyarakat pesisir.
Leave a Comment