Pemecatan Bambang Beathor Suryadi dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menimbulkan gelombang polemik. Beathor, yang sebelumnya vokal mengungkap dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi, dianggap telah membayar harga atas keberaniannya. Namun, bagi Beathor, konsekuensi ini mungkin tak seberat pengalamannya di masa lalu.
Pengamat politik Rocky Gerung, yang mengenal Beathor sejak sebelum 1998, menggambarkannya sebagai aktivis yang berani dan siap menghadapi konsekuensi. Menurut Rocky, pemecatan Beathor bisa dilihat sebagai dampak dari upaya Beathor untuk membuka jejak genealogi ijazah Jokowi dan memperingatkan para aktivis akan potensi bahaya kekuasaan. "Beathor naik ketika Jokowi berkuasa, sekarang dia turun, diturunkan, atau dipaksa turun," ujar Rocky dalam kanal YouTube pribadinya.

Rocky menekankan bahwa tindakan Beathor mencerminkan keresahan publik terkait isu tersebut. Ia menilai Beathor, dengan rekam jejaknya yang termasuk berkali-kali mendekam di penjara Orde Baru, menganggap pemecatan ini sebagai "permainan kecil". Yang lebih penting, menurut Rocky, adalah tuntutan agar kebenaran terungkap.

Related Post
"Bagi Beathor, yang sudah berkali-kali masuk penjara zaman Orde Baru, ini permainan kecil. Tapi permainan besar adalah ditanggung oleh publik, apa sebetulnya kejujuran dari UGM? Dan alumni UGM sudah memberi ultimatum pada rektor supaya mengundurkan diri kalau tidak bisa membuat kejujuran, memastikan bahwa UGM itu harus datang ke publik, perlihatkan ijazah aslinya," tegas Rocky.
Rocky juga menyoroti harapan agar institusi resmi seperti UGM dan KPU bersikap transparan dan jujur dalam mengungkap kebenaran. Ia bahkan menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto pun tampaknya menantikan klarifikasi resmi dari lembaga-lembaga tersebut, terutama UGM sebagai tempat Jokowi tercatat sebagai alumni. "Masalah utamanya karena ada di UGM," pungkas Rocky. Kejadian ini pun menimbulkan pertanyaan besar tentang batas keberanian dan konsekuensi dalam menyuarakan kebenaran di tengah dinamika politik.
Leave a Comment