Sekolah Rakyat Jatim: Harapan Baru Berantas Kemiskinan dari Akarnya

Sekolah Rakyat Jatim: Harapan Baru Berantas Kemiskinan dari Akarnya

Surabaya – Program Sekolah Rakyat di Jawa Timur digadang-gadang menjadi solusi inovatif dalam memberantas kemiskinan. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Jairi Irawan, menyatakan optimismenya terhadap program ini yang akan dimulai pada Juli 2025 mendatang. Berbeda dengan sekolah formal pada umumnya, Sekolah Rakyat mengusung konsep boarding school dengan kurikulum resmi.

Sebanyak 19 Sekolah Rakyat, terdiri dari 1 SD, 12 SMP, dan 12 SMA, siap beroperasi dan menampung 1.225 siswa dari keluarga kurang mampu (Desil 1-2 DTKS). Ke-19 sekolah ini tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, dengan tiga di antaranya dikelola langsung oleh Pemprov Jatim; SMP di Batu, SMA di BPSDM Kawi Malang, dan SMA di SMKN Maritim Lamongan.

Sekolah Rakyat Jatim: Harapan Baru Berantas Kemiskinan dari Akarnya

Jairi menekankan pentingnya penguatan moral dan nilai-nilai positif di Sekolah Rakyat, selain aspek akademik. "Sekolah dasar menengah ini kita harapkan ada penguatan moral, ada penguatan nilai-nilai, sehingga tujuan untuk mengentaskan kemiskinan di masyarakat bisa tercapai," ujarnya. Ia percaya pendidikan sebagai akar perubahan pola pikir, dan Sekolah Rakyat diharapkan mampu memberantas kemiskinan dari akarnya. "Kenapa harus lewat sekolah? Karena melalui sekolah ini akan ada perubahan mindset, penetapan nilai-nilai, dan tujuannya pengentasan kemiskinan dicari di akarnya yakni lewat pendidikan," tegasnya.

COLLABMEDIANET

Program Sekolah Rakyat akan dijalankan dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru, sedangkan tahap kedua direncanakan September 2025. Seluruh biaya pendidikan, termasuk makan, seragam, dan asrama, ditanggung negara. Pemprov Jatim telah mengajukan pendirian 40 Sekolah Rakyat ke Kementerian Sosial – 38 untuk kabupaten/kota dan 2 di lahan milik Pemprov (Malang dan Jember). Empat lokasi strategis di Batu, Malang, dan Jember telah disiapkan sebagai pusat persiapan awal.

Seleksi siswa mengacu pada DTKS, tanpa tes akademik, melainkan seleksi administratif dan kesehatan. Siswa dijadwalkan masuk asrama pada 7 Juli dan mulai belajar pada 14 Juli 2025. Sekitar 500 tenaga pendidik, ASN dan PPPK, telah disiapkan. Pemprov Jatim juga tengah meninjau 23 Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai calon lokasi Sekolah Rakyat selanjutnya, sejalan dengan target nasional membentuk 100 Sekolah Rakyat pada tahap awal dan menambah 100 lokasi lagi di tahap berikutnya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Leave a Comment