Vaksin TBC: Agenda Global atau Kebutuhan Riil?

Vaksin TBC: Agenda Global atau Kebutuhan Riil?

Program vaksinasi Tuberkulosis (TBC) massal yang digulirkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menuai kontroversi. Anggaran fantastis mencapai Rp 2,7 triliun (setara 159 juta dolar AS) yang bersumber dari yayasan milik Bill Gates, memicu gelombang skeptisisme publik. Banyak yang mempertanyakan urgensi program ini, mengingat belum ada bukti ilmiah yang kuat terkait peningkatan kasus TBC secara signifikan.

Agung Nugroho, Ketua Umum Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia), mengungkapkan kejanggalan ini. Ia merujuk pada Laporan Perkembangan Penyakit Infeksi Emerging Minggu ke-21 Tahun 2025 yang diterbitkan Kemenkes, yang menurutnya tidak menunjukkan peningkatan kasus TBC yang mengkhawatirkan. "Tidak ada urgensi yang tercermin dari laporan resmi Kemenkes. Maka, pelaksanaan vaksinasi ini patut diduga bukan karena kebutuhan kesehatan masyarakat, tetapi karena dorongan agenda global," tegas Agung melalui Portal Batang ID, Selasa (3/6/2025).

Vaksin TBC: Agenda Global atau Kebutuhan Riil?

Kecurigaan Agung mengarah pada dugaan campur tangan kepentingan asing dan industri farmasi global. Ia mendesak pemerintah untuk lebih waspada terhadap intervensi lembaga internasional yang terkadang membawa agenda terselubung, seperti isu kontrol populasi dan bisnis vaksin.

COLLABMEDIANET

Rekan Indonesia pun menyerukan penundaan program vaksinasi TBC hingga ada data epidemiologis yang jelas dan transparan. Organisasi tersebut juga meminta pemerintah untuk membuka ruang diskusi publik yang ilmiah dan memastikan kebijakan kesehatan nasional bebas dari intervensi asing. "Kedaulatan kesehatan nasional harus dipegang penuh oleh pemerintah. Keselamatan rakyat tidak boleh dikorbankan demi kepentingan global," pungkas Agung. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan krusial: apakah program vaksinasi TBC ini benar-benar demi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia, atau ada agenda lain yang tersembunyi di baliknya?

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Leave a Comment