Tegal – Drama Pilkada Kabupaten Tegal 2024 nyaris berakhir dengan kotak kosong. Namun, di menit akhir, pasangan Bima Eka Sakti dan Syaeful Mujab mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Tegal di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal, Kamis (29/8) malam.
Pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini tiba di KPU dengan diiringi ratusan pendukung setia, jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal, dan anggota DPRD dari fraksi yang sama.
"Ini adalah langkah awal kami untuk mewujudkan Kabupaten Tegal yang lebih maju dan sejahtera. Kami berterima kasih kepada PDI Perjuangan yang telah memberikan kepercayaan dan mandat kepada kami untuk maju dalam Pilkada 2024," ujar Bima, Jumat (30/8).
Bima, yang berusia 32 tahun, dan Mujab, yang lahir di Tegal pada 22 Oktober 1995, memastikan bahwa berkas administrasi pendaftaran telah diunggah melalui aplikasi Silon (Sistem Informasi Pencalonan) dan dinyatakan lengkap oleh KPU.
"Kami memastikan semua berkas telah sesuai dengan ketentuan dan diterima dengan baik oleh KPU. Langkah selanjutnya adalah fokus pada kampanye dan menggalang dukungan dari masyarakat," kata Bima optimis.
Bima dan Mujab berencana menjalankan strategi kampanye yang langsung menyentuh akar rumput. Mereka akan berkeliling ke 18 kecamatan dan desa-desa di Kabupaten Tegal untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Kami tidak hanya ingin menjadi pemimpin yang dilihat dari kejauhan. Kami akan turun langsung, mendengar keluh kesah masyarakat, dan berusaha mewujudkan apa yang menjadi keinginan mereka," ungkap Bima dengan penuh semangat.
Salah satu hal menarik dari pencalonan Bima-Mujab adalah slogan mereka yang provokatif, "Kabupaten Tegal Lawan Kotak Kosong." Slogan ini mencerminkan semangat untuk tidak memberikan ruang bagi ketidakpastian dalam kepemimpinan daerah.
Bima mengungkapkan bahwa dirinya dan Mujab mendapatkan mandat langsung dari DPP PDI Perjuangan yang ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
"Mandat ini adalah tanggung jawab besar yang akan kami emban dengan sebaik-baiknya. Kami siap untuk bekerja keras demi Kabupaten Tegal yang lebih baik," ujarnya.
Sebagai seorang ASN, Bima telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk komitmen totalnya dalam mengikuti Pilkada 2024.
"Saya sudah mengundurkan diri, ini adalah konsekuensi yang sudah saya pertimbangkan dengan matang. Ini adalah langkah yang perlu diambil untuk fokus pada perjuangan di Pilkada," jelas Bima.
Bima juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Muhammad Mumin, yang menjadi rekannya saat hendak maju melalui jalur independen. Ia mengakui bahwa proses pencalonan melalui jalur independen memberinya banyak pelajaran berharga, termasuk bagaimana ia akhirnya dipertimbangkan oleh PDI Perjuangan.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua yang mendukung kami sejak awal. Proses ini telah membuka banyak mata, bahwa PDI Perjuangan memilih calon bukan hanya dari kekayaan, tetapi dari integritas dan visi yang kuat," tutup Bima.