Kudus – Suasana politik di Kudus semakin memanas menjelang Pilkada 2024. Dukungan untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati pun semakin gencar. Terbaru, puluhan Gus, putra para kiai pengasuh pondok pesantren di Kudus, mendeklarasikan diri sebagai Relawan Kuda Putih dan menyatakan dukungan penuh kepada pasangan Hartopo-Mawahib.
Deklarasi yang berlangsung meriah di Kafe Joglo Maqha, Kudus, dihadiri sekitar 100 orang, termasuk para tokoh muda Kota Kretek. Acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran pasangan calon yang diusung dengan tagline "Kudus Maju Berkah".
Gus Rian, atau Gus Muhammad Fahri Aminudin, yang memimpin deklarasi, menyatakan komitmen Relawan Kuda Putih untuk memenangkan Hartopo-Mawahib di Pilkada Kudus 27 November 2024 mendatang. "Kami akan berjuang sepenuh hati dan dengan ikhlas untuk memenangkan pasangan ini," tegas Gus Rian, cucu dari almarhum KH Syakroni Ahmadi.
Para Gus yang tergabung dalam relawan Kuda Putih menekankan pentingnya persaudaraan dan kesantunan dalam setiap langkah perjuangan mereka. "Kami menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan santun dalam mewujudkan Pilkada damai di Kudus," tambah Gus Rian.
Dukungan Relawan Kuda Putih bukan sekadar simbolis. Mereka siap turun ke lapangan dan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya adalah memastikan aspirasi dan harapan masyarakat Kudus dapat tersampaikan dan direalisasikan. "Kami hadir atas kesadaran sendiri. Kami mantap mendukung Hartopo-Mawahib karena itu yang pas di hati kami," tegas Gus Rian.
Setelah deklarasi, acara dilanjutkan dengan dialog terbuka antara Relawan Kuda Putih dan Hartopo, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Kudus. Dalam dialog tersebut, Hartopo menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh para relawan. "Saya dan Mawahib mengucapkan terima kasih atas kontribusi waktu, tenaga, pikiran, dan materi dari para relawan yang hadir. Ini merupakan bentuk militansi yang luar biasa, bukan hanya sekadar loyalitas. Semoga ini menjadi ladang ibadah bagi Anda semua," ujar Hartopo dengan penuh syukur.
Hartopo juga memanfaatkan kesempatan ini untuk meluruskan isu terkait Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS) di masa kepemimpinannya. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2019, Pemkab Kudus mampu memberikan honor TKGS sebesar Rp1 juta per bulan untuk setiap guru, dengan total anggaran mencapai Rp130 miliar. "Namun, setelah pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, anggaran yang sudah direncanakan harus direfokuskan untuk penanganan pandemi, sehingga beberapa program, termasuk TKGS, mengalami penyesuaian," terang Hartopo.
Hartopo juga menyampaikan rasa bangganya atas dukungan bulat dari para Gus di Kudus. "Kami cukup bangga atas dukungan ini, karena menunjukkan bagaimana militansinya. Mereka membuat acara deklarasi ini secara mandiri tanpa minta dukungan dana dari kami. Mereka urunan dan memberikan dukungan dengan sepenuh hati," ujarnya.
Calon Wakil Bupati Kudus, Mawahib, dalam pidatonya mengutip nilai-nilai tradisi santri. Menurutnya, dalam tradisi santri, jabatan tidak boleh dicari, tapi jika mendapatkan dawuh (perintah), maka kita tidak boleh lari. "Saya menerima amanah ini dengan penuh tanggung jawab dan kesiapan untuk mengabdi kepada masyarakat Kudus," ucap Mawahib, menegaskan komitmennya untuk mengemban tugas dengan sebaik-baiknya.
Acara diakhiri dengan doa bersama, memohon kelancaran dan kesuksesan bagi pasangan Hartopo-Mawahib dalam Pilkada Kudus 2024. Para relawan yang hadir juga berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam mendukung pasangan calon yang mereka yakini mampu membawa perubahan positif bagi Kudus.