Semarang, Portal Batang ID – Pemkot Semarang kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga kurang mampu dengan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2024. Penyaluran BLT ini dilakukan di Kantor Kecamatan Gajahmungkur, dan menyasar warga kurang mampu dan buruh rokok dari empat kecamatan, yaitu Banyumanik, Gajahmungkur, Tembalang, dan Candisari.
Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, mengungkapkan bahwa penyaluran BLT ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Semarang dengan perusahaan rokok. “Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat. Meskipun nilainya tidak seberapa, kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban hidup mereka,” ujar Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, dalam keterangan tertulisnya.
Mbak Ita juga menyampaikan apresiasinya kepada para pengusaha dan produsen rokok yang telah tertib membayar pajak rokok/cukai. “Berkat kepatuhan mereka, manfaatnya dapat dibagikan kembali kepada masyarakat,” tambahnya.
Pada tahun 2024, Dinas Sosial Kota Semarang telah menyalurkan BLT DBHCHT tahap I kepada 1.760 buruh rokok penerima, dan tahap II kepada 1.732 buruh rokok penerima. Mbak Ita juga mengingatkan pentingnya urban farming sebagai upaya pengendalian inflasi. “Di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif, Kota Semarang tetap mampu menjaga inflasi dan menjadi yang terbaik di antara kota-kota besar. Kami berharap kondisi ini dapat terus terjaga,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pemkot Semarang juga menyelenggarakan acara Semarang Berbagi, yang merupakan kegiatan berbagi sembako berbasis pemberdayaan masyarakat. Sebanyak 655 paket sembako dibagikan kepada delapan kelurahan di Kecamatan Gajahmungkur, dan 75 paket sembako dibagikan secara simbolis di tiga kelurahan, yaitu Gajahmungkur, Lempongsari, dan Gebangsari.
“Kita tahu bahwa Kota Semarang tidak bisa sepenuhnya mengandalkan bahan baku dari daerah sendiri. Oleh karena itu, kita harus melakukan kerja sama antar daerah dan mengoptimalkan lahan-lahan yang ada untuk menjaga perekonomian. Dengan adanya program Semarang Berbagi, kita optimis perekonomian Kota Semarang akan semakin baik, inflasi terjaga, dan masyarakat akan lebih sejahtera,” pungkas Mbak Ita.