Kebumen – Dukungan untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati Kebumen, Lilis-Zaeni, terus mengalir. Kali ini, datang dari para sopir angkutan kota di Kabupaten Kebumen. Mereka mendeklarasikan dukungan dan siap memenangkan Lilis-Zaeni dalam Pilkada 2024.
Deklarasi dilakukan di lapangan Syahzada, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Rabu (18/9/2024). Para sopir angkot secara sukarela menempelkan stiker bergambar pasangan Lilis-Zaeni di kendaraannya, sebagai bentuk sosialisasi dan dukungan.
Dalam deklarasi yang juga dihadiri mantan Bupati Kebumen, para sopir angkot menyampaikan keluhan mereka terkait sepinya penumpang. Mereka menilai kurangnya keberpihakan pemerintah daerah saat ini kepada para sopir angkutan umum menjadi salah satu penyebabnya.
"Pendapatan kami sangat berkurang, terutama sejak adanya angkutan Trans Kebumen yang dinilai mengurangi pendapatan kami," ungkap Heri Susanto, salah satu sopir angkot. "Kami ingin program angkutan gratis bagi warga miskin kembali ada."
Menanggapi keluhan tersebut, Bacabup Lilis Nuryani, didampingi suaminya Muhammad Yahya Fuad, menyatakan akan meneruskan program angkutan gratis untuk anak-anak sekolah yang tidak mampu, yang pernah diterapkan saat kepemimpinan Fuad.
"Alhamdulillah, saya mendapat dukungan dari teman-teman angkutan. Saya akan meneruskan program angkutan gratis bagi warga tidak mampu," ujar Lilis.
Fuad menambahkan, "Anak sekolah sekarang ada zonasi, sehingga angkutan gratis bisa digunakan bagi warga yang kurang mampu. Insyaallah, Bu Lilis dan Pak Zaeni akan melanjutkan program ini yang sudah kami laksanakan dua tahun lalu dan sangat membantu warga miskin serta pengusaha angkot."
Fuad juga berharap bus Trans Kebumen tidak lagi beroperasi di trayek reguler, dan hanya digunakan pada event-event tertentu seperti membawa atlet atau kunjungan kerja ASN.
"Trans Kebumen secara tidak langsung mengurangi penumpang angkutan umum yang sudah punya trayek. Kita harapkan bus-bus yang dipunyai pemda tidak lagi beroperasi di trayek reguler," tegasnya.
Lilis-Zaeni berjanji akan membuat program yang berpihak kepada para sopir angkutan umum jika terpilih. Salah satunya adalah program angkutan gratis bagi warga miskin, yang dinilai berhasil membantu warga kurang mampu dan menambah penghasilan sopir angkutan umum.
Ketua Organda Kebumen, Ngadino, mengungkapkan jumlah angkutan umum di Kabupaten Kebumen hanya tinggal 50 persen dari tahun 2015, saat peralihan dari perorangan ke badan hukum.
Menurut Ngadino, salah satu penyebab penurunan jumlah penumpang angkot adalah tidak adanya upaya peremajaan armada yang memadai.
"Angkutan umum menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menyediakan angkutan umum di masyarakat. Tetapi memang perlu adanya kepedulian dari pemerintah daerah dengan cara mensubsidi penumpang supaya angkutannya jalan dan masyarakatnya terbantu," jelasnya.