Stand Up Comedy Jawa Ramaikan Festival Bahasa Ibu di Batang, Siswa SD Berlomba "Dhagel Ijen"

Gelak tawa menggema di kompleks SD Karangasem, Kecamatan Batang, saat ratusan siswa SD berkumpul dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI). Suasana semakin meriah saat puluhan

Redaksi

Stand Up Comedy Jawa Ramaikan Festival Bahasa Ibu di Batang, Siswa SD Berlomba "Dhagel Ijen"
portalbatang.id ads1

Gelak tawa menggema di kompleks SD Karangasem, Kecamatan Batang, saat ratusan siswa SD berkumpul dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI). Suasana semakin meriah saat puluhan siswa bergantian unjuk bakat di panggung, menampilkan stand up comedy berbahasa Jawa yang mereka sebut "dhagel ijen".

Inovasi baru ini menjadi daya tarik utama FTBI tahun ini. M. Syarifudin, ketua panitia, menjelaskan bahwa lomba dhagel ijen merupakan bentuk stand up comedy dalam bahasa Jawa yang belum pernah dilombakan sebelumnya.

Stand Up Comedy Jawa Ramaikan Festival Bahasa Ibu di Batang, Siswa SD Berlomba "Dhagel Ijen"

"Ini cabang baru, dhagel ijen namanya. Kalau di televisi, stand up comedy," ujarnya, Kamis (3/9).

Lomba ini tidak hanya menguji kemampuan siswa membuat penonton tertawa, tetapi juga mengasah kemampuan berkomunikasi dan bercerita mereka. M. Syarifudin berharap, melalui dhagel ijen, anak-anak dapat belajar menyampaikan pesan menarik dengan cara yang lucu dan menghibur.

"Dhagel ijen itu biar anak-anak bisa berkomunikasi, bercerita, menyampaikan sesuatu yang menarik pada audiens," tambahnya.

Tema yang diangkat dalam lomba ini dekat dengan kehidupan anak-anak zaman sekarang. Dari cerita lucu tentang kejadian di sekolah hingga pengalaman unik sehari-hari, semua dikemas dalam humor segar dan menghibur. Semakin banyak tawa yang tercipta, semakin tinggi pula penilaian juri.

Antusiasme peserta terlihat dari persiapan yang matang. Akilah Milly Nur Prasetya, siswa kelas 6 dari SD Proyonanggan 5, misalnya, mengaku tidak merasa malu saat tampil di depan teman-temannya.

"Ceritanya tentang kehidupan lucu saat sekolah. Latihannya 2 mingguan, cerita lucu-lucu," tuturnya dengan semangat.

Akilah adalah salah satu dari 376 siswa yang mengikuti berbagai kategori lomba dalam FTBI tingkat Kecamatan Batang tahun ini. Dari 60 sekolah yang berpartisipasi, setiap peserta telah mempersiapkan diri dengan serius.

Selain dhagel ijen, FTBI Kecamatan Batang juga menggelar berbagai lomba lain seperti geguritan, mendongeng, macapat, dan aksara Jawa. Semua lomba dirancang untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bahasa dan budaya Jawa. Lomba ini dilaksanakan secara berjenjang, dimulai dari tingkat kecamatan, kemudian lanjut ke tingkat kabupaten, hingga tingkat provinsi.

Kehadiran lomba dhagel ijen sebagai kategori baru di FTBI disambut positif oleh berbagai kalangan. Lomba ini dianggap mampu memberikan warna baru dalam upaya melestarikan bahasa Jawa, khususnya di kalangan generasi muda.

"Dengan adanya lomba ini, kita berharap anak-anak tidak hanya mengenal bahasa Jawa sebagai pelajaran di sekolah, tetapi juga bisa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam konteks yang lebih kreatif seperti stand up comedy," pungkas M. Syarifudin.

Lomba dhagel ijen ini bukan hanya ajang untuk menunjukkan kemampuan humor para siswa, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya mereka. Di tengah gempuran arus globalisasi, upaya melestarikan bahasa daerah seperti bahasa Jawa melalui kegiatan yang kreatif dan menyenangkan ini menjadi semakin penting.

Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

portalbatang.id ads1

Related Post

Tinggalkan komentar

portalbatang.id ads 1 new