Pemalang – Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, mendorong para kepala desa untuk mengoptimalkan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama. Hal ini disampaikan Anom saat memimpin rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri 171 kepala desa se-Kabupaten Pemalang beberapa waktu lalu.
"Ini merupakan bagian penting dari pembinaan yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermasdes) dalam pengembangan dan pengelolaan BUMDes," tegas Anom.

Lebih dari sekadar BUMDes, Anom juga menekankan pentingnya sinergi antar desa dalam berbagai program, termasuk pengelolaan sampah, ketahanan pangan, Gerakan Jumat Bersih, hingga intervensi penanggulangan kemiskinan. Ia meminta para kades menyelaraskan program desanya dengan visi Pemalang Bercahaya (Bersih, Cakap, Handal, dan Mulya) yang dicanangkan Pemkab Pemalang.
"Pembangunan Pemalang membutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk peran aktif para kades dalam menjalankan program-program Pemkab," ujar Anom.
Salah satu fokus utama adalah pengelolaan sampah. Anom menargetkan setiap desa memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengelola sampah secara mandiri dan ramah lingkungan. Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan memberikan pendampingan dan pelatihan terkait pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Menyoroti isu ketahanan pangan, Anom, mengingat Pemalang sebagai lumbung pangan Jawa Tengah, mengingatkan pentingnya ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani dengan harga yang terjangkau. Ia menginstruksikan Dinas Pertanian untuk melakukan sosialisasi kepada Kios Pupuk Lengkap (KPL) agar penyaluran pupuk sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Anom juga menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Para kades diminta berperan aktif dalam memberikan edukasi dan pengawasan di masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan atau pelecehan. (fan/iza)