PEMALANG – Janji manis seragam gratis senilai Rp4,6 miliar bagi ribuan siswa di Kabupaten Pemalang masih menjadi teka-teki. Program yang seharusnya bergulir sejak Agustus lalu, hingga memasuki Oktober ini belum menunjukkan tanda-tanda realisasi.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, saat dikonfirmasi awak media usai acara di pendopo Kabupaten Pemalang, memilih untuk mengarahkan pertanyaan terkait program ini kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemalang. "Silakan tanya ke Kadisdikbud," ujarnya singkat.
Sebelumnya, Bupati Anom sempat menjelaskan bahwa penundaan pembagian seragam disebabkan oleh proses pengukuran pakaian yang memakan waktu, mengingat jumlah calon penerima yang sangat banyak. Namun, janji pembagian di bulan September pun tak kunjung ditepati.
"Sudah selesai produksi, sesuai juknis kita bagikan bulan ini. Nunggu siap launching saja, semuanya sudah disiapkan," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Pemalang, Ismun Hadiyo, hingga saat ini belum dapat dihubungi untuk memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kepastian program seragam gratis ini.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,6 miliar dari APBD untuk program seragam gratis ini. Total seragam yang akan dibagikan mencapai 5.800 stel untuk 2.990 siswa SD, dan 12.392 stel untuk 6.196 siswa SMP. Selain itu, bantuan seragam juga dialokasikan untuk bidang PAUD sebesar Rp750 juta, yang akan disalurkan ke TK Negeri dan 30 lembaga PAUD di 13 desa miskin ekstrem.
Keterlambatan realisasi program ini tentu menimbulkan pertanyaan dan kekecewaan di kalangan siswa dan orang tua. Mereka berharap, Pemkab Pemalang segera memberikan kepastian dan merealisasikan janji seragam gratis ini, agar dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan meningkatkan semangat belajar para siswa.