Probolinggo, Portal Batang ID – Kecelakaan maut bus pariwisata yang menimpa rombongan tenaga kesehatan asal Jember di kawasan Bromo, Minggu (14/9), memicu keprihatinan mendalam dan seruan evaluasi menyeluruh terhadap keselamatan transportasi wisata di Jawa Timur. Insiden tragis di Jalan Raya Bromo, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo itu merenggut delapan nyawa dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.
Menanggapi kejadian tersebut, anggota Komisi D DPRD Jatim, dr. Agung Mulyono, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Ia menekankan pentingnya evaluasi komprehensif terhadap operasional bus pariwisata di Jawa Timur, terutama aspek keselamatan dan kelayakan kendaraan.
"Atas nama pribadi dan Komisi D DPRD Jatim, saya menyampaikan duka mendalam atas musibah kecelakaan bus pariwisata di kawasan Bromo. Semoga keluarga korban diberi ketabahan, dan korban luka segera pulih," ujar dr. Agung, Senin (15/9).
Menurutnya, tragedi ini menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi besar-besaran. Ia mengimbau pengusaha transportasi dan wisatawan untuk selalu memeriksa kondisi armada sebelum berangkat, memastikan kelayakan jalan kendaraan, mulai dari sistem rem, ban, hingga kelengkapan standar keselamatan.
Komisi D DPRD Jatim, lanjut dr. Agung, akan mendorong Dinas Perhubungan untuk memperketat pengawasan dan meningkatkan uji kelayakan berkala terhadap kendaraan pariwisata.
"Kami ingin keselamatan penumpang benar-benar menjadi prioritas. Jangan sampai ada kejadian serupa di kemudian hari. Transportasi wisata harus benar-benar terjamin keamanan dan kenyamanannya," tegasnya.
Desakan evaluasi ini sejalan dengan instruksi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang sebelumnya telah menyampaikan duka cita mendalam dan memerintahkan Dishub Jatim untuk melakukan evaluasi menyeluruh armada bus pariwisata serta Dinkes Jatim untuk memastikan penanganan medis korban berjalan optimal.