Sleman, Portal Batang ID – Universitas Gadjah Mada (UGM) menggandeng pemuda Karang Taruna Margokaton, Sleman, untuk memperkuat benteng informasi di tingkat desa. Melalui kuliah umum dan pelatihan jurnalisme warga, UGM membekali para pemuda dengan kemampuan memproduksi berita yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan ketahanan sosial budaya melalui literasi media.
Bertempat di Aula Balai Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, acara ini mendapat dukungan penuh dari Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewon (Forkopimcam) Seyegan dan perangkat Kalurahan Margokaton. Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si., Ketua Program Studi Ketahanan Nasional UGM, menekankan bahwa jurnalisme warga adalah senjata ampuh untuk melawan hoaks dan membangun partisipasi masyarakat.
"Dunia maya adalah ruang publik yang menuntut etika. Jurnalisme warga menjadi wadah untuk menyampaikan informasi yang sehat dan membangun kohesi sosial," ujar Prof. Armaidy, yang juga mengajak peserta untuk merenungkan kembali nilai kebangsaan.
Satria Manggalana, salah satu peserta, mengaku antusias dengan pelatihan ini. Ia berharap ilmu yang didapat bisa dikembangkan untuk memperkenalkan potensi desa ke khalayak luas. "Kami berharap portal berita warga bisa menjadi wadah generasi muda untuk berkarya," katanya.
Selain materi dasar jurnalistik, peserta juga dibekali dengan teknik foto jurnalistik, etika jurnalistik, serta literasi digital dan internet sehat. Materi disampaikan oleh akademisi UGM dan praktisi dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, termasuk jurnalis senior Bambang Muryanto dan jurnalis foto Ade Dani.
Dengan bekal ini, para pemuda Margokaton diharapkan mampu menciptakan karya jurnalistik yang dapat dipublikasikan melalui kanal berita komunitas berbasis digital. UGM berharap inisiatif ini dapat meningkatkan literasi masyarakat, memperkuat kohesi sosial, dan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal.
"Harapan kami, pemuda Margokaton menjadi pelopor lahirnya ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab. Dengan jurnalisme warga, mereka bisa ikut menjaga ketahanan sosial budaya sekaligus mengangkat potensi lokal desa," pungkas Prof. Armaidy.