Pemalang – Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pemalang yang masih di angka belasan persen menjadi sorotan tajam dari Partai Perindo. Parpol non parlemen ini menilai Pemkab Pemalang tidak serius dalam mengatasi masalah ini.
Rudi Adiyanto, Sekretaris DPD Partai Perindo Kabupaten Pemalang, mengungkapkan kekecewaan atas minimnya gebrakan Pemkab dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. "Kebijakan dan tata kelola yang masif dampaknya untuk masyarakat belum terlihat. Pemkab masih bermain aman dengan azas normatif dan belum berani berinovasi," tegas Rudi, Kamis (12/9).
Rudi juga menyoroti program bantuan sosial (bansos) yang dinilai tidak tepat sasaran. "Banyak keluarga mampu yang terdaftar di DTKS dan belum ada pembaruan data. Ini menunjukkan kurangnya komitmen Pemkab dalam menanggulangi kemiskinan," lanjutnya.
Padahal, target pemerintah pusat untuk menekan angka kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen pada tahun 2024. Namun, data menunjukkan angka kemiskinan ekstrem di Pemalang justru masih berada di angka 14,93 persen, hanya turun tipis 0,11 persen dari tahun sebelumnya.
Rudi mendesak Pemkab Pemalang untuk lebih berani memvalidasi data kemiskinan dan mengalokasikan anggaran khusus untuk program penanggulangan kemiskinan. "Dana Desa sudah diplot untuk validasi DTKS, kenapa belum jalan? Pemkab harus melihat anggaran lain sebagai instrumen intervensi," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Pemalang, Moh. Sidik, mengungkapkan bahwa Pemkab Pemalang masih berfokus pada proyek infrastruktur dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Fokus ini dinilai kurang tepat oleh Partai Perindo, yang menekankan pentingnya intervensi langsung kepada masyarakat miskin melalui program sosial yang tepat sasaran.