SURABAYA, Portal Batang ID – PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) bergerak cepat menyikapi pengunduran diri dua kadernya dari kursi DPRD Provinsi Jatim. Hasanuddin dan Agus Black Hoe Budianto resmi meletakkan jabatan mereka setelah tersandung kasus yang berbeda.
Hasanuddin, anggota Komisi A DPRD Jatim, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi dana hibah Pokmas yang bersumber dari APBD Jatim tahun 2021-2022. Sementara itu, Agus Black Hoe Budianto dari Komisi D DPRD Jatim, tersandung dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu dan masih menunggu hasil pemeriksaan.

Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jatim, Ir. H. Budi Sulistyono, menyatakan bahwa surat pengunduran diri kedua kader telah diterima dan akan segera diproses lebih lanjut di tingkat DPP PDI Perjuangan.
"Kedua kader secara sukarela menyerahkan surat pengunduran diri untuk fokus pada persoalan yang dihadapi," ujar Budi Sulistyono dalam konferensi pers di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, Hasanuddin telah mengajukan pengunduran diri sejak 26 Juli 2024, sementara Agus Black Hoe Budianto menyusul pada 5 Oktober 2025. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab dan demi menjaga nama baik partai.
DPD PDI Perjuangan Jatim akan segera menyusun usulan Penggantian Antar Waktu (PAW) untuk mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan Hasanuddin dan Agus Black Hoe Budianto. Namun, penentuan nama pengganti tidak serta merta berdasarkan perolehan suara tertinggi berikutnya.
"Sesuai Undang-Undang, suara tertinggi berikutnya yang akan menggantikan, akan kita teliti semua. Belum tentu suara terbanyak berikutnya yang akan menjadi PAW. Kita akan menilai," tegas Budi Sulistyono.
Proses PAW ini menjadi bukti komitmen PDI Perjuangan dalam menjaga integritas dan sportifitas partai. PDI Perjuangan tidak akan mentolerir tindakan yang melenceng dari aturan, termasuk yang dilakukan oleh kadernya sendiri.
"Mundur adalah suatu jawaban supaya mereka nyaman, dan partai akan kembali semula on track dengan awak dan penumpang yang bersih," pungkasnya.
