Portal Batang ID, Jakarta – Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digagas Presiden Joko Widodo, kini menjadi sorotan tajam. Dengan dana negara yang telah terserap mencapai Rp147,41 triliun, IKN dinilai sebagai simbol warisan yang berpotensi membebani pemerintahan selanjutnya.
Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, menyatakan bahwa nasib IKN akan sangat menentukan posisi Jokowi dalam sejarah politik Indonesia. Proyek ambisius yang dimulai sejak 2019 ini, meski menjadi prioritas utama, masih jauh dari kata selesai hingga akhir masa jabatan Jokowi.

Di tengah ketidakpastian ini, muncul pertanyaan mengenai kelanjutan koalisi antara Prabowo Subianto dan keluarga Jokowi. Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden, disebut-sebut memiliki ambisi untuk maju dalam Pemilu 2029. Namun, langkah politik Gibran sangat bergantung pada keberhasilan IKN dan dinamika hubungan antara Prabowo dan Jokowi.
"Jika IKN menjadi beban, bukan tidak mungkin Prabowo akan mulai mengambil jarak dari Jokowi dan membangun narasi pemerintahannya sendiri," ujar Ginting.
Situasi ini menempatkan Prabowo dalam posisi yang sulit. Di satu sisi, ia harus menjaga stabilitas koalisi. Di sisi lain, ia juga harus mempertimbangkan dampak politik dari proyek IKN yang belum jelas arahnya. Masa depan IKN dan dampaknya terhadap konstelasi politik nasional akan menjadi isu sentral dalam beberapa tahun mendatang.
