PEMALANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang mengambil langkah proaktif dalam menghadapi tantangan kesehatan mental yang semakin kompleks. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemkab menggelar Jambore Kesehatan Jiwa pada Selasa (21/10/2025), mengundang tokoh masyarakat, pejabat lintas sektor, dan unsur Forkopimda untuk bersama-sama mencari solusi.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, dalam sambutannya menekankan bahwa penanganan gangguan jiwa membutuhkan kolaborasi erat dari seluruh elemen masyarakat. Ia secara khusus mengajak tokoh agama untuk berperan aktif memberikan edukasi dan dukungan moral kepada jamaah dan warga.

"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami sangat berharap para tokoh agama dapat menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat, membantu mereka mengelola masalah psikologis dan mental sejak dini," ujar Anom.
Jambore Kesehatan Jiwa ini menjadi bukti komitmen Pemkab Pemalang dalam meningkatkan kesadaran dan pelayanan kesehatan mental. Sebanyak 100 peserta dari berbagai latar belakang diundang untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama.
Selain itu, Anom juga menyoroti langkah konkret Pemkab Pemalang yang telah meresmikan Panti Rehabilitasi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Desa Cibelok, hasil kerjasama dengan Yayasan Kridho Asih Raharjo. Ia mengapresiasi inisiatif masyarakat yang peduli terhadap isu kesehatan mental.
"Kami sangat mendukung pihak swasta atau masyarakat yang ingin mendirikan panti rehabilitasi. Ini akan membantu warga Pemalang yang mengalami gangguan jiwa mendapatkan perawatan yang memadai tanpa harus dirujuk ke luar kota," jelasnya.
Pemerintah berharap sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi stigma negatif terhadap penderita gangguan jiwa di Pemalang. Dengan upaya bersama, diharapkan kasus gangguan jiwa dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat Pemalang dapat ditingkatkan.
