PEMALANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk menekan angka gangguan jiwa yang terus meningkat. Langkah ini diwujudkan melalui Jambore Kesehatan Jiwa yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Selasa (21/10/2025) di sebuah hotel di Pemalang.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menekankan bahwa penanganan masalah kesehatan jiwa membutuhkan sinergi dari semua pihak. Ia berharap tokoh agama dapat berperan aktif memberikan edukasi dan dukungan moral kepada jamaah dan masyarakat.

"Pemkab tidak bisa bekerja sendiri. Kami mohon terutama kepada para tokoh agama dan masyarakat untuk ikut menyampaikan hal-hal baik kepada jamaah dan warga agar terhindar dari gangguan kejiwaan," ujar Anom. Ia menambahkan bahwa gangguan jiwa seringkali berawal dari masalah psikologis yang tidak tertangani.
Jambore Kesehatan Jiwa ini dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai sektor, termasuk tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, dan unsur Forkopimda. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan jiwa di kalangan masyarakat.
Anom juga menyoroti langkah konkret Pemkab Pemalang bersama Yayasan Kridho Asih Raharjo yang telah meresmikan Panti Rehabilitasi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Desa Cibelok pada September lalu. Ia mengapresiasi inisiatif masyarakat yang peduli terhadap kesehatan jiwa.
"Kami sangat mendukung pihak swasta atau masyarakat yang mau membuat panti rehabilitasi. Dengan begitu, warga yang mengalami gangguan jiwa dapat dirawat hingga sembuh tanpa harus keluar kota," ungkapnya.
Pemerintah berharap kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi stigma terhadap penderita gangguan jiwa di Pemalang.