Kendal – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Posko 18 melakukan kunjungan industri rumahan yang tak biasa, Selasa (29/11). Mereka menelusuri proses pengolahan kolang-kaling di Desa Limbangan, tepatnya di rumah produksi milik Ibu Tarmi. Lebih dari sekadar kunjungan, kegiatan ini membuka mata akan potensi ekonomi tersembunyi di balik buah aren yang kerap dianggap sederhana.
Industri rumahan Ibu Tarmi tak hanya mengolah kolang-kaling mentah menjadi bahan setengah jadi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Tujuh ibu rumah tangga, sebagian besar lanjut usia, mendapatkan penghasilan dari proses pengolahan ini. Tiga di antaranya fokus mengupas kolang-kaling yang telah direbus, sementara empat lainnya memipihkan buah tersebut setelah terpisah dari kulitnya.
Proses pengolahannya pun menarik. Mulai dari panen buah aren, pemisahan kolang-kaling dari tangkainya, penyortiran, hingga perebusan selama kurang lebih satu jam untuk melunakkan kulit. Setelah direbus dan diangin-anginkan, para pekerja dengan cekatan mengupas kulit kolang-kaling menggunakan pisau khusus yang melengkung. Tahap akhir adalah pemipihkan menggunakan alu untuk memperluas permukaan buah, mempercepat proses pemasakan saat diolah lebih lanjut.
Hasil olahan kolang-kaling ini kemudian dipasarkan untuk diolah menjadi berbagai produk, mulai dari manisan, kolak, hingga sate kolang-kaling. Kunjungan ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana sebuah industri rumahan mampu memberdayakan masyarakat dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomi.
Bagi tim KKN Posko 18, kunjungan ini bukan sekadar observasi. Mereka berharap dapat menggali informasi mengenai mata pencaharian warga, potensi sumber daya alam setempat, dan mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan produk usaha di daerah masing-masing. Kunjungan ini membuktikan bahwa potensi ekonomi desa bisa tergali melalui inovasi dan pemanfaatan sumber daya lokal yang tepat. (dzk)